Sabtu, 21 Mei 2011

Elizabeth Bathory "The Blood Countess"



Elizabeth Bathory lahir di Hungaria pada tahun 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad ‘The Impaler’ Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Darcul ketika merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya. Orangtua Elizabeth, Georges dan Anna adalah bangsawan kaya raya dan merupakan salah satu keluarga ningrat paling kaya di Hungaria saat itu.
Keluarga besarnya juga terdiri dari orang2 terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Bathory memiliki "sisi" lainnya yg lebih "gelap" selain segala kekayaan dan popularitasnya.
Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yg lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan seksual.
Tahun 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferencz Nadasdy yang 10 tahun lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari ningrat yg lebih rendah, maka Count Ferencz Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Dengan demikian Elizabeth tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan tidak Nadasdy.
Kedua pasangan tersebut kemudian tinggal di Kastil Csejthe, yg merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Csejhte dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferencz lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman). Ferencz kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan ‘Black Hero of Hungary’.
Elizabeth yang masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yg melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat.
Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory.
Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yang diajarkan oleh salah seorang pelayan terdekatnya yang bernama Dorothea Szentes atau biasa disebut Dorka. Karena pengaruh Dorka, Bathory mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yang dilakukannya terhadap pelayan-pelayan lainnya yg masih muda.
Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu : suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yg merangkap sebagai kekasih Elizabeth. Bersama para pelayannya, Elizabeth merubah kastil Csejthe menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual.
Para gadis-gadis muda yg jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk. Dan menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian2 tubuh tertentu.
Tahun 1600, suaminya Ferencz meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai. Memasuki usia 40 tahunan Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda-tanda penuaan keriput yang sebenarnya lumrah di usia tersebut.
Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan. Dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat dengan tidak sengaja seorang pelayaan wanita yg sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras. Elizabeth yang marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar dari hidung gadis tersebut dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat itu Elizabeth "menduga dan percaya" bahwa darah gadis muda tersebut memancarkan cahaya kemudaan mereka.
Serta-merta dia memerintahkan 2 pelayannya, Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis itu, menarik tangannya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya. Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera mesuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah.
Dia menemukan apa yg diyakininya sebagai "Rahasia Awet Muda". Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk menjadi pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama, diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi tersebut.

Elizabeth seringkali berendam didalam kolam darah sambil menyaksikan gadis yg jadi korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas. Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tersebut untuk mendapatkan "INNERBEAUTY". Lama-kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa tsb masih kurang baginya.
Demi mendapat darah yg lebih "berkualitas", Elizabeth kemudian mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan banyak penculikan terhadap gadis-gadis bangsawan untuk dijadikan korbannya. Namun hal tersebut justru menjadi bumerang baginya karena hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian dikalangan bangsawan, orang-orang penting hingga Raja sendiri.

Tanggal 30 Desember 1610, sepasukan tentara dibawah pimpinan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Kastil Csejthe pada malam hari. Mereka semua terkejut melihat pemandangan yg mereka temukan di dalam kastil. Mayat seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang gadis lain yg masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah.
Dibagian penjara ditemukan belasan gadis yg sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang bawah tanah(basement) ditemukan lebih dari 50 mayat yang sebagian besar sudah mulai membusuk. Selama pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611 tidak kurang 650 daftar nama korbannya didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga-keluarga petani hingga keluarga bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan di pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya ke-4 pelayannya yang diadili dan kemudian dihukum mati. Namun Elizabeth mendapatkan hukumannya juga.

Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Kastil Csejthe selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dan hanya menyisakan lubang kecil yang digunakan untuk memasukkan makanan dan minuman sehari-hari.
Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth diisolasi dengan tembok dikamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yg disajikan untuknya tidak disentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai.

Kamis, 28 April 2011

Gambar Arsitektur Gothic
















Rabu, 27 April 2011

Huruf Gothic

Asal

Huruf Gothic awalnya ditulis dengan huruf Runic dan sedikit yang diketahui. Salah satu teori asal-usul Runes adalah bahwa huruf - huruf tersebut diciptakan oleh Goth, tapi ini tidak bisa membuktikan dalam prasasti bahwa sangat sedikit tulisan di Runes yang mengatakan Gothic bertahan hidup.
 

Huruf Gothic diciptakan sekitar pertengahan abad ke-4 Masehi oleh Uskup Wulfila (311-383 M), pemimpin agama dari Visigoth, untuk menyediakan umat-Nya dengan bahasa tertulis dan sarana untuk membaca terjemahan dari Alkitab. Hal ini didasarkan pada abjad Yunani, dengan beberapa huruf tambahan dari abjad Latin dan Runic.
Digunakan untuk menulis:

Gothic, Jerman Timur berbahasa seperti yang diucapkan di bagian Krimea sampai abad ke-17.

Para Goth dibagi menjadi dua suku utama: Ostrogoth atau Greutungi (penghuni gundukan) dan Visigoth atau Tervingi (penghuni padang). Termasuk suku Burgundians dan Vandal.





Tidak ada angka yang terpisah, tetapi di setiap huruf memiliki nilai numerik.
Contoh teks dalam bahasa Gothic (Do'a Tuhan) :


atta unsar þu in himinan weihnai namo þein
qimai þiudinassus þeins wairþai wilja þeins
swe in himina jah ana airþai
hlaif unsarana þana sinteinan uns himma daga
jah weis afletam þai skulam unsaraim
jah ni briggais uns in fraistubnjai
ak lausai uns of þamma ubilin
unte þeina ist þiudangardi
jah mahts jah wulþus in aiwins

Arsitektur Gothic

Arsitektur Gothic
Arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang berkembang selama periode abad pertengahan tinggi dan terlambat. Hal ini berevolusi dari arsitektur Romawi dan digantikan oleh arsitektur Renaissance. 
Berasal di Perancis abad ke-12 dan abadi ke dalam abad ke-16, arsitektur Gothic dikenal selama periode sebagai "Gaya Perancis," (Opus Francigenum), dengan jangka Gothic pertama muncul selama bagian akhir Renaissance. Ciri karakteristik meliputi lengkung meruncing, kubah bergaris dan terbang menopang.

Arsitektur Gothic yang paling dikenal sebagai arsitektur banyak, biara besar katedral dan gereja-gereja di Eropa. Itu juga merupakan arsitektur banyak kastil, istana, balai kota, ruang guild, universitas dan sampai batas kurang menonjol, rumah pribadi.

Hal ini dalam gereja-gereja besar dan katedral dan di sejumlah bangunan sipil bahwa gaya Gothic diungkapkan paling kuat, karakteristik kredit sendiri untuk menarik emosi. Sejumlah besar bangunan gereja tetap dari periode ini, yang bahkan terkecil sering struktur dari perbedaan arsitektur sementara banyak gereja-gereja yang lebih besar dianggap karya seni tak ternilai harganya dan dicatatkan dengan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Untuk alasan ini sebuah studi arsitektur Gothic sebagian besar merupakan studi katedral dan gereja.

Serangkaian Gothic kebangunan rohani di Inggris mulai pertengahan abad ke-18, tersebar di seluruh Eropa abad ke-19 dan terus, sebagian besar untuk struktur gerejawi dan universitas, ke dalam abad ke-20.


Selasa, 26 April 2011

My Gothic

Sejarah Gothic
Gothic sebenarnya bukan hanya aliran musik ataupun style, tapi juga bisa masuk dalam aliran seni, bahkan tidak menutup kemungkinan gothic juga masuk ke dalam wilayah ideologi. Mungkin terlalu banyak orang yang memandang sebelah mata para gothess (penganut/pecinta gothic). Kebanyakan orang beranggapan bahwa gothic sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang berbau satanic, padahal bukanlah demikian kenyataannya. Memang tidak bisa dipungkiri jika para gothess selalu menampakkan dan menonjolkan diri mereka dengan style yang gelap dan kelam. Mungkin dari situlah orang-orang awam menganggap gothic itu terkait dengan satanic, suicidal, dan kekerasan.

Kata Gothic sebenarnya berasal dari Visigoth, yaitu nama sebuah suku Barbar dari daratan Jerman yang sudah membuat hancur kerajaan Romawi. Sejak abad ke 12 sampai abad ke 16, gothic berkembang lagi dan mulai memasuki dunia baru yaitu dunia arsitektural. Gaya arsitektural gothic ini biasanya gelap dan gloomy. Coba lihat arsitektural Gereja-Gereja dan bangunan-bangunan abad pertengahan, kebanyakan bergaya gothic. Bahkan menurut informasi sejarah, Masjid-Masjid di Spanyol dan Andalusia pun tidak luput dari nuansa gothic yang cukup kental. Bahkan Masjid Nabawi di Madinah sendiri juga dipengaruhi dengan arsitektural gothic.

Sekarang kita masuk ke wilayah sub-kultur dan mungkin juga style. Definisi gothic secara sub-kultur memang tidak ada kejelasan. Tapi yang jelas gothic memiliki ciri khas yang unik dan gampang diingat. Pada style dandanan, biasanya gothic identik dengan warna gelap dan gloomy yang dipadukan dengan warna yang sangat pucat. Kalau pada arsitektural biasanya identik dengan nuansa abad petengahan dan kemegahan, tapi tetap gloomy. Pada musiknya mungkin sudah pada tahu semua bahwa gothic erat dengan nada-nada yang cukup mendayu dengan lirik yang penuh dengan depresi, gloomy, kesedihan, kekecewaan, kebencian, atapun pemberontakan dan perlawanan yang tidak tercapai dan terhenti ditengah jalan.

Kalau dilihat dari sejarahnya, gothic jelas lahir dan berkembang di daratan Eropa. Banyak orang yang sering salah paham tentang gothic-ism. Bahkan kadang kali banyak tanggapan yang sering melenceng tentang penganut gothic-ism. Ada yang bilang bahwa penganut gothic-ism juga terkait dengan penganut satanism, kekerasan, suicidal, seniman, dll.

Latar belakang bahasa Gothic
Pada paruh pertama milenium pertama, kaum Gothic mengembara ke seluruh benua Eropa. Mereka berangkat dari Skandinavia sebelum tahun-tahun pertama Masehi dan sampai di sebelah selatan daerah yang sekarang disebut Rusia bagian selatan pada pertengahan abad ke-3. Pada abad ke-4 kaum Gothic seperti banyak suku Jermanik lainnya harus minggir untuk bangsa Hun dan mulai bermigrasi ke barat.

Namun biar bagaimanapun sisa-sisa kaum Gothic dari Rusia selatan tidak hilang untuk selamanya. Hal ini terbukti dengan laporan seorang diplomat bangsa Flandria Oguer Ghiselin de Busbecq (1522 – 1592) yang antara tahun 1554 – 1592 merupakan seorang duta di Konstantinopel. Di sana ia berjumpa dengan dua orang penduduk “Jermanik” di Krim dan lantas menulis sebuah laporan ringkas mengenai bahasa mereka. Semua 86 kata-kata bahasa Gothik Krim ini menunjukkan persamaan yang luar biasa dengan moyang Gothik mereka.

Tentu ada pula perbedaannya. Berbeda dengan bahasa Gothic, bahasa Gothic Krim masih hanya memiliki e pendek dan o pendek. Maka kata saudara perempuan (dalam bahasa Inggris sister) dalam bahasa Gothic adalah swistar dan dalam bahasa Gothic Krim schwester.

Kata Gothic “gulþ” (”emas”) dalam bahasa Gothic Krim menjadi “goltz”. Kemudian baik bahasa Gothic maupun bahasa Gothic Krim membagi penutup bahasa Jemanik Kuno e panjang. Kata “tidur” (bahasa Inggris to sleep, bahasa Belanda slapen), dalam bahasa Gothic adalah slepan, sementara dalam bahasa Gothic Krim adalah schlipen. Bahasa Gothic Krim hampir secara universal dianggap merupakan bahasa Gothic berdasarkan aspek-aspek fonologisnya: kata ada “telur”, sebagai contoh, menunjukkan “penguatan khas Gothic” dari bahasa Proto-Jermanik *-jj- ke -ddj- (seperti di bahasa Gothic Wulfila iddja “dahulu pergi” dari Proto Jermanik *ejjon), dari bahasa Proto-Jermanik *ajja-. Selain itu ada beberapa persamaan yang teratur antara bahasa Gothik Wulfila dan bahasa Gothic Krim, termasuk GW /sk-/ > GK /?-/ (seperti di KG schedit, schietn, dari skeiniþ, skiutan ["bersinar", "menembak."]) Berkat lokasinya, bahasa Gothic Krim, dipengaruhi oleh terutama oleh bahasa Yunani, bahasa Slavia, dan bahasa Iran. Kata untuk bilangan ‘100′ yang dalam bahasa Gothic adalah hund, dalam bahasa Gothic Krim menjadi sade (sesuai bahasa Iran sade).

Apa itu gothic culture? Definisi tentang gothic culture itu masih sangat luas dan belum bisa didefinisikan, karena belum ada peneliti yang benar-benar berniat meneliti ini sebagai salah satu ilmu.

Sebenarnya para gothess (pecinta gothic) itu tidak segelap yang dikira, para gothess sebenarnya adalah orang yang anti-kekerasan, damai dan toleran. Para gothess banyak yang menulis kalau mereka mengalami depresi, desperate, keluarga yang disfungsional, masa kecil yang kelam, marah, kecewa, sedih dan benci.

Kenapa akhir-akhir ini gothic selalu dikaitkan dengan agama dan kepercayaan? Hal itu dikarenakan salah satu artis yang selalu berdandan gothic yang dikenal dengan nama Marilyn Manson diangkat menjadi pendeta di gereja setan, oleh Anton Lavey. Awalnya memang sepihak, tapi kalian tahu kan bagaimana akhirnya? Tapi tidak semua gothess pengikut gereja setan. Banyak gothess yang masih memegang agama/kepercayaan mereka, atheisme, agnoticism, new age, gnosticism, shamanisme, wicca, tradisi neopagan, dan kepercayaan-kepercayaan minoritas lainnya.

Musik Gothic
Musik-musik goth sendiri, oleh media selalu dikaitkan dengan topik-topik yang memprovokasi, serba satanisme, rasial, perang, kebencian terhadap golongan tertentu, padahal tidak seperti itu. Referensi musik bagi yang tertarik dengan goth-music : NIN, a Perfect Circle, Tweaker, Professional Murder Circle, Cradle of Filth, HIM (His Infernal Majesty), Sopor Aeternus, Within Temptation, Lacuna Coil, Bauhaus, Siouxsie and The Banshees, the Sisters of Mercy, Dead Can Dance, Moi dix Mois, Malice Mizer, Blood, Earl Grey, Madeth Gray’ll, Kana, Amadeus, Mirage, Merry Go Around dan masih banyak lagi.

Berbagai aliran gothic bisa di lihat jika anda tahu berbagai aliran musik gothic karena paling tidak ada beberapa aliran musik gothic: Gothic Classic : Epica, Haggard, dan Nightwish. Gothic Black Metal : The Sins Of Thy Beloved, Theatre Of Tragedy. Gothic Rock : After Forever, Within Temptation dan masih banyak lagi.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management